Pengembangan Paragraf
A.
Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah
pikiran dalam sebuah karangan. Dalam terkandungsatu unit buah
pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik,
kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup.
Himpunan kalimat ini saling ertalian
dsalam suatu rangkaian
untuk membentuk sebuah
gagasan (Akhadiah dkk, 1991:144).
Paragraf dapat disebut juga dengan
istilah alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran
yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan
himpunan dari kalimat- kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian
untuk membentuk sebuah ide.
Paragraf dapat juga dikatakan
karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu mulai dan berakhir.
B.
Kegunaan Paragraf
Kegunaan paragraf
antara lain sebagai
berikut:
1.
Untuk menandai
pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik
sebelumnya.
2.
Untuk menambah
hal-hal yang penting
atau untuk memerinci
apa yang sudah
diutarakan dalam paragraf
sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.
C.
Macam-macam Paragraf
Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan
menjadi :
1.
Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka memiliki peran sebagai pengantar
bagi pembaca untuk sampai
pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Untuk itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup mempersiapkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragrap pembuka ini tidak terlalu
panjang agar pembaca
tidak merasa bosan. Di samping
untuk menarik perhatian
pembaca, paragraf pembuka juga berfungsi untuk menjelaskan tentang
tujuan dari penulisan itu.
2.
Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berfungsi
menguraikan masalah yang akan dibahas oleh seorang
penulis. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dibahas oleh penulis
diuraikan dalam paragraf
ini. Oleh sebab itu, secara
kuantitatif paragraf ini
merupakan paragraf yang paling panjang, antara paragraf
dengan antar paragraf harus saling berhubungan secara
logis.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup bertujuan untuk mengakhiri sebuah
karangan/tulisan. Paragraf ini
bisa berisi tentang kesimpulan masalah yang telah dibahas dalam paragraf penghubung, atau bisa juga berupa
penegasan kembali hal-hal yang dianggap penting dalam uraian-uraian sebelumnya.
D.
Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
1.
Kesatuan
Tiap paragraf
hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan
pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam
sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari
gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah
paragraf diikat oleh satu gagasan
pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf
harus terfokus pada gagasan pokok.
2. Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh
suatu paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah
sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-
kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat- kalimat yang mempunyai hubungan timbal
balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis
tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
3.
Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kejelasan kalimat
topik/gagasan utama. Sebaliknya suatu paragraf
dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
Contoh :
Suku Dayak tidaktermasuk
suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka
berselisih atau bersengketa.
Paragraf di atas merupakan contoh paragraf yang hanya
diperluas dengan pengulangan.
E.
Letak Kalimat Utama
Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat
yang saling berhubungan dan hanya mengandung
satu pikiran utama dan dijelaskan oleh beberapa pikiran penjelas. Pikiran utama itu dituangkan ke dalam
kalimat utama dan pikiran-pikiran penjelas atau perincian dituang ke dalam kalimat-kalimat penjelas.
Ada empat cara untuk meletakkan kalimat utama, yaitu :
1.
Pada awal paragraf
Paragraf dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian
diikuti oleh kalimat-kalimat panjelas yang berfungsi menjelaskan pikiran utama.paragraf ini bersifat deduktif,
dari yang umum kepada yang
khusus.
Kosa
kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang mengarang. Jumlah kosa kata yang dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk tentang
pengetahuan seseorang. Di samping
itu, jumlah kosa kata yang dikuasai seseorang
juga akan menjadi
indikator bahwa orang itu mengetahui sekian banyak konsep. Semakin
banyak kosa kata yang dikuasai, semakin
tinggi pula tingkat
pengetahuan seseorang. Dengan demikian, seorang
penulis akan mudah memilih
kata-kata yang tepat/cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya.
2. Pada Akhir Paragraf
Paragraf dimulai dengan kalimat-kalimat penjelas. Kemudian diikuti
oleh kalimat utama. Paragraf
ini biasanya bersifat induktif,
dari yang khusus ke yang umum.
Pada waktu
anak memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah
merupakan halangan baginya
untuk memperluas dan
memantapkan bahasa daerahnya. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali
mempergunakan bahasa daerah,
baik dalam pergaulan
dengan teman-temannya atau
dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah
berlangsung beberapa jam. Baik waktu istirahat
maupun di antara jam-jam
pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap menerobos. Ditambah lagi jika sekolah
itu bersifat homogen
dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah
itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak
terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.
3. Pada Awal dan Akhir Paragraf
Peningkatan taraf pendidikan para petani, dirasakan
sama pentingnya dengan
usaha peningkatan taraf hidup mereka.
Petani yang berpendidikan cukup, dapat
mengubah sistem pertanian tradisional misalnya bercocok tanam hanya untuk memenuhi
kebutuhan pangan, menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang
pembangunan secara positif. Mereka dapat memberikan
umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana
pembangunan, baik ditingkat
pusat maupun ditingkat
daerah. Itulah sebabnya,
peningkatan taraf pendidikan.
4. Tanpa Kalimat
Utama
Paragraf ini tidak memiliki kalimat
utama. Berarti pikiran utama tersebar di seluluh
kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasanya digunakan dalam karangan yang berbentuk narasi (yang
berbentuk cerita) atau deskripsi (yang berbentuk pelukisan). Pikiran utama didukung oleh semua
kalimat.
Keributan ayam berkeruyuk bersahut-sahutan mengendur. Kian lama kian berkurang. Akhirnya tinggal satu-satu
saja terdengar kokok yang nyaring. Dan ayam-
ayam itu sudah mulai turun dari kandangnya, pergi ke ladang dan pelataran. Dengung dan ruang lalu lintas di jalan raya kembali menggila
seperti kemarin. Raung klakson
mobil dan suara kereta api bergema-gema menerobos ke relun-relung rumah sepanjang jalan. Sayup-sayup terdengar
dentang lonceng gereja menyongsong hari baru dan menyatakan
selamat tinggal pada hari kemarin.
Paragraf di atas dibangun oleh beberapa
kalimat yang semuanya menjelaskan tentang
suasana di pagi hari. Jadi, pikiran utama tersebar di dalam beberapa kalimat yang membangun paragraf
itu.
F.
Mengembangkan Paragraf
Salah
satu cara berlatih
mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat
kerangka paragraph dahulu sebelum menulis paragraf itu. Sebagai contoh dapat dilihat paparan di bawah ini.
Kerangka paragraf
Pikiran
utama : Keindahan alam di Tawangmangu makin surut Pikiran penjelas :
1. manusia telah mengubah segala-galanya
2. hutan,
sawah, dan ladang tergusur
3. pohon-pohon tidak ada lagi
4. pagar bunga sudah diganti
5. gedung-gedung mewah dibangun
Pengembangan paragraf:
Bernostalgia
tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan menimbulkan kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika
kehidupan manusia telah mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan. Ranting dan cabang pohon
telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman
dan bunga yang dulu bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-batu gunung telah
menghadirkan gedung plaza megah yang menelan
biaya triliunan rupiah.
Arus modernisasi dengan
angkuhnya telah menelan
kemesraan dan indahnya
alam ini.
Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi paragraf.
1. Berdasarkan teknik
a.
Secara alamiah
Dalam hal ini penulis sekadar menggunakan pola yang sudah
ada pada objek atau kejadian yang di bicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan
:
·
Urutan
ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang.
Miasalnyagambaran dari depan ke belakang, dari luar ke
dalam, dari atas ke bawah dari kanan ke kiri,
dan sebagainya.
·
Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan.
b.
Klimaks dan antiklimaks
Pikiran utama mula-mula diperinci dengan
sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan
lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya
c.
Umum ke khusus, khusus ke umum (deduktif, induktif)
Cara pengungkapan paragraf yang paling
banyak digunakan adalah cara deduktif
dan induktif. Dan karya ilmiah umunya berbentuk deduktif artinya dari umum ke khusus.
2.
Berdasarkan Isi
a.
Perbandingan dan pertentangan
Untuk
menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha
membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis berusaha menunjukkan persamaan dan berbedaan
antara dua hal. Syarat perbandingan/pertentangan adalah dua hal
yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai
persamaan sekaligus perbedaan.
b.
Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk
membandingkan sesuatu yang sudah dikenal
umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.
c.
Contoh-contoh
Sebuah
karangan generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca,
kadang-kadang memerlukan contoh-
contoh yang konkret.
d.
Sebab-Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf
dapat berbentuk sebab akibat. Dalam
hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran
penjelas; atau sebaliknya.
e.
Definisi Luas
Untuk
memberikan batasan tentang
sesuatu, kadang-kadang penulis
terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat,
bahkan beberapa alinea.
f.
Klasifikasi
Dalam pengembangan karangan,
kadang-kadang kita mengelompokan hal- hal
yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke
dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Berdasarkan tujuan dan sifatnya,
paragraf dibedakan menjadi lima macam,
yaitu :
1. Narasi : paragraf yang menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya:
ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian. Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki
kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka
pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di
hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung
mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut
karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa
yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh
tak sadarkan diri.
2.
Deskripsi : paragraf
yang menggambarkan suatu objek sehingga
pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan Contoh:
Perempuan
itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
3.
Eksposisi : paragraf
yang memaparkan, menjelaskan, menyampaikan, menginformasikan
suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri-cirinya: ada informasi Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan
forum diskusi keagamaan
yang sudah mendarah
daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas
persoalan- persoalan
masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan
terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang
persoalan agama, sosial,
budaya, hingga ekonomi.
Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan
cara khas pesantren
untuk menyuarakan aspirasi
masyarakat melalui perspektif agama.
4.
Argumentasi : paragraf
yang mengemukakan suatu pendapat beserta
alasannya.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh:
Keberhasilan
domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ''meta penampilan" siswa yang
kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang
dilakukan negara-negara maju seperti
Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa
maju karena memiliki
banyak orang pintar dan berkarakter.
5. Persuasi : paragraf yang mengajak, membujuk, menyarankan atau mempengaruhi pembaca agar melakukan
sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh: Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru
serta membangun
kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis
kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang
dimiliki tidak cukup untuk itu.
G. Aturan menulis paragraf
Sebuah
paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos = menulis di samping/tertulis di samping)
adalah satu jenis tulisan yang memiliki suatu tujuan atau ide. Awal paragraf
ditandai dengan masuknya ke baris
baru lebih kedalam atau biasa disebut alinea. Terkadang baris pertama
dimasukkan dan kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai
baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf
telah ditandai oleh pilcrow ( ¶ ).
Ciri-ciri paragraf
yaitu:
1. Terdiri dari pikiran,
gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung
beserta kalimat penjelas.
2. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan hal yang umum lalu dijelaskan dan mengarah menuju
hal yang lebih spesifik sehingga memunculkan sudut pandang.
3. Umumnya terdiri dari 3 hingga 7 kalimat yang semuanya tergabung
dalam pernyataan berparagraf tunggal.
Teknik menulis
paragraf berdasarkan beberapa
aturan:
1. Memasukkan baris pertama.
Praktik
di Amerika secara umum adalah menandakan paragraf
baru dengan memasukkan baris pertama (tiga hingga
lima spasi), dengan baris kosong antara paragraf, sementara penulisan bisnis menggunakan baris kosong dan tanpa
masukan (hal ini biasanya dikenal sebagai
"paragraf blok"). Untuk karya tulis masukan dan tanpa baris kosong digunakan. Banyak terbitan buku
menggunakan alat untuk memisahkan paragraf lebih jauh ketika ada perubahan
adegan atau waktu.
2. Menggantungkan baris pertama.
Sebuah
"paragraf gantung" adalah paragraf dimana baris pertama
paragraf tidak dimasukkan dan dimana baris selanjutnya dimasukkan.
Kerangka paragraf:
·
Dimulai dengan kalimat topik yang menyatakan gagasan utama paragraf.
·
Memberikan detail
pendukung untuk mendukung gagasan utama.
·
Ditutup dengan
kalimat penutup yang menyatakan kembali ke gagasan utama.
H. Unsur-Unsur Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun
paragraf, sehingga paragraf tersebut
tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada
empat macam, yaitu :
1)
transisi,
2)
kalimat topik,
3)
kalimat pengembang, dan
4)
kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian,
oleh karena itu, suatu paragraf
atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
No comments:
Post a Comment